Sabtu, 19 Januari 2013

Menikmati Khas Kopi Solong

Kalau kamu ingin berwisata ke Aceh, pasti di setiap sisi jalan, akan ditemukan beberapa jumlah Warkop alias warung kopi. Pariwisatawan yang berkunjung ke Aceh, tentunya akan mencicipi secangkir kopi  di warkop yang kamu senangi. Di aceh, terkenal dengan kebun kopi, tapi tidak semua daerah terdapat kopi yang berkualitas unggul. Misalnya di kawasan tinggi gayo, tepatnya di kawasan Aceh Tengah. Disini, dikenal dengan perkebunan kopi yang sangat luas. Begitu juga dengan daerah lainnya di di aceh, seperti aceh barat, langsa dan kota lainnya.

Fenomena warkop di aceh, berkembang pasca Tsunami. Entah bagaimana warkop terus berkembang mulai dari kedai kopi hingga ke warung kopi. Kedai kupi biasanya lebih mini dibandingkan dengan warung kopi. Warkop terlihat lebi besar dan didesain dengan berbagai bentuk arsitektur yang unik. Baik dari segi bangunan warkop, lokasi, dan tempat melepas pandangan pelanggan di area yang sejuk dan indah.  Coba lihat, banyak warkop yang tempatnya sangat strategis, seperti Atjeh kupi, daun-daun, Atlanta Kopi, dan bayak lagi warkop dengan nama yang berbeda dan penataan yang berbeda pula.

Pasca Tsunami, Aceh dikenal kaya akan warkop. Dari mana saja pengunjung baik dalam negeri mau penjuru negeri lain, menjadi ingatan tersendiri jika mengunjungi kota pariwisata islami ini. Turis yang sering keluar masuk, juga terlihat duduk sambil menikmati secangkir kopi. Terus siapa sesungguhnya penggemar kopi sejati?
Setelah melihat ke berberapa warkop di Banda Aceh, ternyata penggemar kopi banyak dari kalangan remaja, dewasa dan orang tua. Tak terlepas apakah ia seorang mahasiswa, siswa, pengusaha, dan juga para pakar-pakar politik.

Salah satu tempat yang terpopuler sebelum fenomena warkob baru ,  yaitu di warkop Solong Ulee Kareng Banda Aceh. Kenapa harus Solong? Karena warkop ini sudah berdiri sejak tahun 1974. pastinya, jauh dari sebelum tsunami bukan?  Warkop solong ini, didirikan oleh Aji m. Sama alias sering di panggil akrab dengan Abu Solong. Pada awalnya, kedai kopi solong berada di daerah kedai kayu. Kemudian, ketika ada perubahan sedikit, berpindah ke ulee kareng, pada tahun1995. Yang di kelola oleh Nawawi dan Syarifuddin sepasang abang dan adik.
Sehingga warkop ini terlihat mulai berjaya ketika pasca tsunami.  Karena banyanknya peminat kopi solong, maka Nawawi dan Syarifuddin membuka Solong pertama di Ulee Kareng, Solong dua di Lampenerut,solong tiga di batoh, dan solong empat di lampineung Banda Aceh.
Kopi solong, bukanlah kopi biasa. Kopi yang berasal dari aceh barat ini memilih kualitas yang terbaik. Baik dari proses produksi kopi, sampai menjalin kerja sama dengan petani yang kualitas kopinya lebih unggul di bandingkan kopi jenis lainnya.
Biasanya, kopi di aceh barat berada di dataran rendah.
“ Ada kekhasan tersendiri jika kopi berasala dari hembusan agin laut di bandingkan dengan angin darat. Saya rasa kopi yang berada di dataran lebih rendah mempunyai citra rasa yang khas, bila dibandingkan kopi yang tumbuh di dataran tinggi” Kata Syarifuddin.

Ada yang membedakan khas kopi Solong dengan pilihan kopi lainnya. Ternyata ada beberapa trik khusus yang di lakukan oleh Tim Solong untuk menambah citra rasa yang khas kopi aceh di antaranya: Pertama, memilih kopi yang kualitasnya terbaik. Bekerja sama dengan petani untuk mendapatkan kopi unggul, dan terus menjalin silahturahmi dengan petani kopi. Kedua, Proses produksi kopi. Mulai dari kopi yang masih bergantung di pohon, dan proses penggilingannya. Ketiga, pengudangganya selama empat bulan agar kadar asamnya lebih rendah. Keempat, Pembersihan kopi (Copy Cleaner). Kelima, jika cara pengosengan kebanyakan orang dengan menggunakan api, maka Solong memilih menggoseng dengan Bara api. Kalau dengan api, tentu masaknya lebih cepat. Akan tetapi dengan bara justru memakan waktu lebih kurang dua setengah jam baru kopi terlihat benar-benar matang. Keenam, memilih jenis kayu untuk bara. Tidak bisa menggunakan kayu sembarangan, disini Solong memilih Lima jenis kayu yang bisa di jadikan bara untuk menggoseng kopi. Diantaranya Tumbang pohon mangga, dan lainnya belum di sebutkan.

Dibalik, proses penmbuatan kopi yang susah-susah mudah itu, ternyata Solong mempunyai keunikan yang lainnya. Dan inilah, yang membuat Kopi Solong mempunyai Citra Rasa yang berbeda dengan kopi yang ada di warkop-warkop lain khususnya di aceh. Hanya ada tiga orang Yang menangani masalah  penyaringan, “ barisan ini yang sangat tinggi bayarannya, dan merekalah yang sangat menentukan citra rasa dari kopi Solong sejak dulu” Tambah Syarifuddin.

Warkop Solong yang sudah berdiri lama ini, sudah mampu mempublikasikan citra rasanya ke kota lain di luar aceh, khususnya di indonesia dan juga suda dikenal hingga luar negri.
Dalam Kaskus di situs http://www.kaskus.us/showthread.php?p=528715351 ternyata Kopi Solong termasuk urutan kopi pilihan pertama di Warko Nusantara, Tempatnya kopi tradional Indonesia.
Dari 16 jenis kopi yang di tawarkan menjadi kopi nusantara itu, Kopi Aceh, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Solong, Ulee Kareeng. Justru menjadi urutan paling atas.
Kopi Sidikalang, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Cap Serimpi, Sumatera Utara
Kopi Siantar, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Kok Tong, Pematang Siantar, Sumut
Kopi Minang, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi olahan Rumah, Rahasia Keluarga, Bukit Tinggi.
Kopi Tanjung Pinang, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi cap Tanker, Tanjung Pinang. Kopi Lampung, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi olahan Rumah, Tanggamus, Lampung Kopi Luwak Lampung, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Luwak olahan Petani, Lampung Kopi Betawi, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Waroeng Tinggi, Jakarta Kopi Bogor, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Toko Agus Cap Teko, Bogor yang sudah sangat terkenal Kopi Sukabumi, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Liong Bulan Kopi Bandung, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Fabriek Aroma, Bandung
 Kopi Banaran, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Perkebunan Banaran, Jawa Tengah
 Kopi Pontianak, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Obor, Pontianak, Kalimantan Selatan Kopi Flores, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Bajawa di olah secara tradisional, FloresKopi Toraja, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Toraja, Sulawesi SelatanKopi Manado, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Cap Keluarga, khas daerah Manado, Sulawesi Utara  Kopi Ambon, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Warung Kopi Tradisi Joas, Ambon Kopi Wamena, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Wamena yang khas dengan cita rasa unik. Dari 16 kopi pilihan di atas, kopi solong aceh memiliki kualitas yang baik.

“Dari itu, Warkop Solong memang memiliki Citra Rasa dan keunggulan Warkop terbaik” Puji Syarif sambil menikmati sebatang rokok di tangannya.
Bagaimana dengan pengunjung yang datang ke warkop Solong?
soal pengunjung, ini terlihat dari barbagai kalangan. Baik itu kaum elit politik, budayawan, ekonom,pengusaha, remaja, dan juga mahasiswa. Hal ini tak bisa di pungkiri, mereka datang silih berganti setiap hari. “ Tegas Syarif.

Warkop Solong, buka dari pukul Enam pagi, dan tutup jam 10:30 ini, sangat banyak dikunjungi oleh berbagai jenis kalangan.
“ selain tempatnya juga strategis, rasa kopinya jugan sangat enak. Ada khas tersendiri jika mencicipi setiap warkop yang ada di aceh. Tapi kopi Solong, mampu membuat saya terus berkujung  kesini.” Ujar Ninip salah seorang Swasta penikmat kopi solong.
“ Saya pernah nongkrong di warkop Solong 4 tempat di Lampineung. Selain tempatnya berkelas bagi kaum elit, pembisnis, dan suasanya sangat santai. Banyak juga warkop baru yang menyatakan kopi solong, agar laris manis.” Tambah Nurkhalis yang pernah menyatakan nongkrong di Warkop Solong, dan sekarang sedang mengambil S2 di Surabaya.
Dari beberapa komentar para penikmat kopi Solong, banyak yang mengatakan bahwa Kupi Ulee karenag sudah mendunia sejak dulu. Karena disanalah tempat warkop pertama kali berkembang dan banyak di ketahui oleh banyak orang.

“Khususnya untuk perkembangan Warkop Aceh. Kami tetap melakukan usaha dan kualitas yang terbaik untuk para penikmat kopi. Dan bagi pengunjung, tidak hanya menikmati secangkir kopi, tapi warkop juga dikhususkan untuk berbicara apa saja, tak lepas dari tempat sekolah yang berinovasi, sharing, dan juga perencanaan yang akan dikembangkan dalam suatu komunitas, baik lembaga, maupun dari sektor publik. Jadikanlah warkop sebagai tempat bertukar pikiran serta belajar.” Harap Ssyarifudin kepada penikmat kopi aceh.





Tidak ada komentar: