Fenomena warkop di
aceh, berkembang pasca Tsunami. Entah bagaimana warkop terus berkembang mulai
dari kedai kopi hingga ke warung kopi. Kedai kupi biasanya lebih mini dibandingkan
dengan warung kopi. Warkop terlihat lebi besar dan didesain dengan berbagai
bentuk arsitektur yang unik. Baik dari segi bangunan warkop, lokasi, dan tempat
melepas pandangan pelanggan di area yang sejuk dan indah. Coba lihat, banyak warkop yang tempatnya
sangat strategis, seperti Atjeh kupi, daun-daun,
Atlanta Kopi, dan bayak lagi warkop dengan nama yang berbeda dan penataan yang
berbeda pula.
Pasca Tsunami, Aceh dikenal kaya akan
warkop. Dari mana saja pengunjung baik dalam negeri mau penjuru negeri lain,
menjadi ingatan tersendiri jika mengunjungi kota pariwisata islami ini. Turis
yang sering keluar masuk, juga terlihat duduk sambil menikmati secangkir kopi.
Terus siapa sesungguhnya penggemar kopi sejati?
Setelah melihat ke
berberapa warkop di Banda Aceh, ternyata penggemar kopi banyak dari kalangan
remaja, dewasa dan orang tua. Tak terlepas apakah ia seorang mahasiswa, siswa,
pengusaha, dan juga para pakar-pakar politik.
Salah satu tempat yang
terpopuler sebelum fenomena warkob baru ,
yaitu di warkop Solong Ulee Kareng Banda Aceh. Kenapa harus Solong?
Karena warkop ini sudah berdiri sejak tahun 1974. pastinya, jauh dari sebelum
tsunami bukan? Warkop solong ini,
didirikan oleh Aji m. Sama alias sering di panggil akrab dengan Abu Solong. Pada
awalnya, kedai kopi solong berada di daerah kedai kayu. Kemudian, ketika ada
perubahan sedikit, berpindah ke ulee kareng, pada tahun1995. Yang di kelola
oleh Nawawi dan Syarifuddin sepasang abang dan adik.
Sehingga warkop ini
terlihat mulai berjaya ketika pasca tsunami.
Karena banyanknya peminat kopi solong, maka Nawawi dan Syarifuddin
membuka Solong pertama di Ulee Kareng, Solong dua di Lampenerut,solong tiga di
batoh, dan solong empat di lampineung Banda Aceh.
Kopi solong, bukanlah
kopi biasa. Kopi yang berasal dari aceh barat ini memilih kualitas yang
terbaik. Baik dari proses produksi kopi, sampai menjalin kerja sama dengan
petani yang kualitas kopinya lebih unggul di bandingkan kopi jenis lainnya.
Biasanya, kopi di aceh
barat berada di dataran rendah.
“ Ada kekhasan
tersendiri jika kopi berasala dari hembusan agin laut di bandingkan dengan
angin darat. Saya rasa kopi yang berada di dataran lebih rendah mempunyai citra
rasa yang khas, bila dibandingkan kopi yang tumbuh di dataran tinggi” Kata
Syarifuddin.
Ada yang membedakan
khas kopi Solong dengan pilihan kopi lainnya. Ternyata ada beberapa trik khusus
yang di lakukan oleh Tim Solong untuk menambah citra rasa yang khas kopi aceh
di antaranya: Pertama, memilih kopi
yang kualitasnya terbaik. Bekerja sama dengan petani untuk mendapatkan kopi
unggul, dan terus menjalin silahturahmi dengan petani kopi. Kedua, Proses
produksi kopi. Mulai dari kopi yang masih bergantung di pohon, dan proses
penggilingannya. Ketiga, pengudangganya selama empat bulan agar kadar asamnya
lebih rendah. Keempat, Pembersihan kopi (Copy Cleaner). Kelima, jika cara
pengosengan kebanyakan orang dengan menggunakan api, maka Solong memilih
menggoseng dengan Bara api. Kalau dengan api, tentu masaknya lebih cepat. Akan
tetapi dengan bara justru memakan waktu lebih kurang dua setengah jam baru kopi
terlihat benar-benar matang. Keenam, memilih jenis kayu untuk bara. Tidak bisa
menggunakan kayu sembarangan, disini Solong memilih Lima jenis kayu yang bisa
di jadikan bara untuk menggoseng kopi. Diantaranya Tumbang pohon mangga, dan
lainnya belum di sebutkan.
Dibalik, proses
penmbuatan kopi yang susah-susah mudah itu, ternyata Solong mempunyai keunikan
yang lainnya. Dan inilah, yang membuat Kopi Solong mempunyai Citra Rasa yang
berbeda dengan kopi yang ada di warkop-warkop lain khususnya di aceh. Hanya ada
tiga orang Yang menangani masalah
penyaringan, “ barisan ini yang sangat tinggi bayarannya, dan merekalah
yang sangat menentukan citra rasa dari kopi Solong sejak dulu” Tambah
Syarifuddin.
Warkop Solong yang
sudah berdiri lama ini, sudah mampu mempublikasikan citra rasanya ke kota lain
di luar aceh, khususnya di indonesia dan juga suda dikenal hingga luar negri.
Dalam Kaskus di situs http://www.kaskus.us/showthread.php?p=528715351
ternyata Kopi Solong termasuk urutan kopi pilihan pertama di Warko
Nusantara, Tempatnya kopi tradional Indonesia.
Dari 16 jenis kopi
yang di tawarkan menjadi kopi nusantara itu, Kopi Aceh, yang berasal dari seduhan
Bubuk Kopi Solong, Ulee Kareeng. Justru menjadi urutan paling atas.
Kopi Sidikalang, yang
berasal dari seduhan Bubuk Kopi Cap Serimpi, Sumatera Utara
Kopi Siantar, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Kok Tong, Pematang Siantar, Sumut
Kopi Minang, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi olahan Rumah, Rahasia Keluarga, Bukit Tinggi.
Kopi Siantar, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Kok Tong, Pematang Siantar, Sumut
Kopi Minang, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi olahan Rumah, Rahasia Keluarga, Bukit Tinggi.
Kopi Tanjung Pinang,
yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi cap Tanker, Tanjung Pinang. Kopi Lampung,
yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi olahan Rumah, Tanggamus, Lampung Kopi
Luwak Lampung, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Luwak olahan Petani,
Lampung Kopi Betawi, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Waroeng Tinggi,
Jakarta Kopi Bogor, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Toko Agus Cap Teko,
Bogor yang sudah sangat terkenal Kopi Sukabumi, yang berasal dari seduhan Bubuk
Kopi Liong Bulan Kopi Bandung, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Fabriek
Aroma, Bandung
Kopi Banaran, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Perkebunan Banaran, Jawa Tengah
Kopi Pontianak, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Obor, Pontianak, Kalimantan Selatan Kopi Flores, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Bajawa di olah secara tradisional, FloresKopi Toraja, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Toraja, Sulawesi SelatanKopi Manado, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Cap Keluarga, khas daerah Manado, Sulawesi Utara Kopi Ambon, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Warung Kopi Tradisi Joas, Ambon Kopi Wamena, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Wamena yang khas dengan cita rasa unik. Dari 16 kopi pilihan di atas, kopi solong aceh memiliki kualitas yang baik.
Kopi Banaran, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Perkebunan Banaran, Jawa Tengah
Kopi Pontianak, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Obor, Pontianak, Kalimantan Selatan Kopi Flores, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Bajawa di olah secara tradisional, FloresKopi Toraja, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Toraja, Sulawesi SelatanKopi Manado, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Cap Keluarga, khas daerah Manado, Sulawesi Utara Kopi Ambon, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi Warung Kopi Tradisi Joas, Ambon Kopi Wamena, yang berasal dari seduhan Bubuk Kopi asal Wamena yang khas dengan cita rasa unik. Dari 16 kopi pilihan di atas, kopi solong aceh memiliki kualitas yang baik.
“Dari itu, Warkop
Solong memang memiliki Citra Rasa dan keunggulan Warkop terbaik” Puji Syarif
sambil menikmati sebatang rokok di tangannya.
Bagaimana dengan pengunjung yang datang ke warkop Solong?
“ soal pengunjung, ini terlihat dari barbagai
kalangan. Baik itu kaum elit politik, budayawan, ekonom,pengusaha, remaja, dan
juga mahasiswa. Hal ini tak bisa di pungkiri, mereka datang silih berganti
setiap hari. “ Tegas Syarif.
Warkop Solong, buka
dari pukul Enam pagi, dan tutup jam 10:30 ini, sangat banyak dikunjungi oleh
berbagai jenis kalangan.
“ selain tempatnya
juga strategis, rasa kopinya jugan sangat enak. Ada khas tersendiri jika
mencicipi setiap warkop yang ada di aceh. Tapi kopi Solong, mampu membuat saya
terus berkujung kesini.” Ujar Ninip
salah seorang Swasta penikmat kopi solong.
“ Saya pernah
nongkrong di warkop Solong 4 tempat di Lampineung. Selain tempatnya berkelas
bagi kaum elit, pembisnis, dan suasanya sangat santai. Banyak juga warkop baru
yang menyatakan kopi solong, agar laris manis.” Tambah Nurkhalis yang pernah
menyatakan nongkrong di Warkop Solong, dan sekarang sedang mengambil S2 di
Surabaya.
Dari beberapa komentar
para penikmat kopi Solong, banyak yang mengatakan bahwa Kupi Ulee karenag sudah
mendunia sejak dulu. Karena disanalah tempat warkop pertama kali berkembang dan
banyak di ketahui oleh banyak orang.
“Khususnya untuk
perkembangan Warkop Aceh. Kami tetap melakukan usaha dan kualitas yang terbaik
untuk para penikmat kopi. Dan bagi pengunjung, tidak hanya menikmati secangkir
kopi, tapi warkop juga dikhususkan untuk berbicara apa saja, tak lepas dari
tempat sekolah yang berinovasi, sharing, dan juga perencanaan yang akan
dikembangkan dalam suatu komunitas, baik lembaga, maupun dari sektor publik.
Jadikanlah warkop sebagai tempat bertukar pikiran serta belajar.” Harap
Ssyarifudin kepada penikmat kopi aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar