Selasa, 29 Oktober 2013

Puisi :Berharap Kau hadir Hari Ini



Tak semestinya aku harus menunggunya..
Tak seharusnya aku harus berharap lagi..
Meski tak menjalani sebuah perasaan..
Aku masih ingin berteman..
Tapi, kenapa hati ini terlukai lagi..
Disaat2 aku menantinya,ternyata Ia tak tiba jua..
Mungkinkah hati ini terus menyiksa diri..
Diantara ramainya orang,ku tetap merasa sepi..
Tak hadirpun tak perlu bagiku..
Tak dapat kualahkan, hati,luka dan perasaaan begitu dekat..
Ku berharap lagi kau hadir..
Padahal itu hanya sebatas keinginanku saja..
Kuberharap lagi kau hadir..
Untuk megisi rasa penatku,,
Mungkin esok kutak berharap lagi,,karena kau bukan milikku lagi..
Terima kasih sudah membuatku menunggu untuk hari ini..
By  mina


PEREMPUAN
Perempuan itu tangguh, jiwanya bersimbuh dalam lara
Tapi, hati selalu menguatkannya pada yang Kuasa
Perempuan yang kuat ketika luka membara,
Tapi kesabarannya selalu menuai jiwa-jiwa yang permai.
Adakah perempuan yang hadir di tengah-tengah kegelapan dunia?
Ketika hatinya rapuh, tapi tekad masih saja tangguh
Perempuan yang kuat, ia takkan bisa lepas dari air mata kebahagian
Duka perih tersimpan  begitu dalam
Tapi, senyummu masih saja kau tebarkan
Perempuan, kekuatanmu laksana pedang tajam
Terhembus dan terdampar, tapi kau bersandar dalam kekuatan
Unttukmu perempuan,
Jangan pernah merasa lelah dan letih kala kau berjuang
Karena untukkmu perempuan kedamaian belum berakhir
Jika hatimu masih tersimpan luka lara.
***
Puisi di atas, dikhususkan untuk perempuan-perempuan yang selalu sabar dan tegar dalam menghadapi segala ujian. Khususnya perempaun Aceh yang masih menyimpan segudang luka untuk mengenang masa lalunya. Masa lalu yang terjadi di aceh, konflik yang berkepanjangan membawa luka bagi perempuan yang di tinggalkan oleh suami, kehilangan, yang masih menyimpan luka. Karena luka masih ada meskipun damai sudah terlewatkan sepintas oleh mata.

MENGEJAR MATAHARI
Waktu terus berlalu
Langkah kaki mengejar matahari
Pagi, langkahnya membuka pintu untuk pertama kali
Bertumpuk kayu di atas punggung
Menoleh, tetap tegar penuh sabar
Menatap, hela nafas yang panjang
Berderu penuh dengan keputus asaan
Bisakah aku menikmati hasilnya esok?
Pertanyaan kecil tersisip dari balik kekecewaan hati
Pagi, lagi berlaju lebih cepat sebelum matahari terbit
Bersiap, berkemas, meskipun belum memakan sesuap nasi
Berjalan dengan setapak kaki,
Berlomba dengan binatang pemakan tanaman
Berjalan lagi, pagi menjelang siang sampai
Agar hasilnya dapat dinikmati oleh si penanam

Makna puisi di atas, kukisahkan dari seorang perempuan yang mengejar matahari di pagi hari, seorang petani yang berkebun dengan jarak tiga jam perjalanan. Perempuan yang terbangun sebelum matahari terbit. Berjalan dengan penuh kecepatan  bersaing dengan hewan pemakan tanaman seperti beruang dll. Ia merasa gagal, ketika  hasil panen di ambil oleh binatang liar. Tapi, ia tak pernah putus asa, ia terbangun leebih awal. Agar tanamannya dapat terselamatkan dan menuai hasil yang indah.




LUKA DALAM CINTA
Tegarmu selalu saja kau lawan
Tulang tak lagi berguna kala harum telah tiada
Ibarat tebu habis manis sepah kau buang
Tapi itu bukan bijakmu lawan
Hati tak pernah tidur dalam satu pikiran
Biarpun kau lepas, tapi kenestapaanmu tak pernah bisa kau lepaskan
Bagaimana mungkin kau bisa berpaling seketika
Kala rasa sakit, perih tiada tara kau juga tak pernah ada
Biarkan saja ombak berderai,
Biarkan saja pecah, segelas kopi yang kau minum tak membuatku bahagia
Retak bukan berati tak ada ujung
Derita bukan berarti tiada akhir
Justru, karena egomu melawan takdirku hingga ku bisa berdiri
Biarkan bayi ini besar tanpa ada pembesarnya’
Darahmu bukan lagi darah untukku hatinya yang kau lukai
***
Teman, ini adalah kisah sahabat saya ketika SMA, ia terlalu cepat mengambil tindakan bersama sang kekasih hatinya. Hati hancur ketika cinta tak lagi unttuknya. Bahkan ia sudah mengandung tiga bulan.
Kekasih itu datang, kemudian sering menawarkan kebahagiaan hingga berakhir dengan kekecewaan. Ketika keinginannya sudah tercapai, ia rela meninggalkan tanpa beban dalam pikirannya.
Cinta dikala pacaran, tak menjamin sebuah kebahagiaan yang besar. Justru pacaran setelah menikah menjadi solusi yang tepat untuk membangun keluarga yang sakinah dan cinta penuh romantika.
Apalah daya, jika nasi telah menjadi bubur. “ polisi dan penyesalan selalu saja datang terlambat”.
Yah, tak ada guna lagi, berandai-andai. Semua adalah tidakan kita sendiri. Buat kita atau kamu semua berhati-hatilah dengan tawaran ngombal seorang laki-laki. Terutama yang belum menjadi mahrammu. Karena tindakan yang salah akan mengahasilkan hasil yang salah juga.
Jika hal tersebut sudah terjadi di masa mudamu, jangan khawatir Allah maha pengampun dan maha penyanyang. Maka bertaubatlah dengan segera.
“Maka kami ampuni baginya kesalahan itu, dan sesungguhnya, dia memiliki kedudukan yang dekat pada sisi kami dan tempat kembali yang baik” ( QS Shad:25).



















Badai masih tersisa
Desir angin berhembus menerpa kenestapaan
Terusik, gundah, distiap jiwa-jiwa yang masih lelap
Terbangun, terhentak dan terbawa arus.
Kini, tangisan terdengar dari sudut-sudut rumah mulai rapuh
Jeritan seorang perempuan separuh baya, mengiba




















Cinta dan Dusta



Disebuah Gudang Ilmu, Aku menantinya..
Segudang perasaan rindu berlabuh dalam dusta..
Melihatnya semu,tak melihatnya juga hampa
Benarkah masih ada tersisa rempah hati yang menyapa jiwa
Mulut bisa berbicara seenakanya..
Tapi, hati apakah ia mampu menyembunyikan dari semuanya..
Pergi saja ke Laut, biar semua tenang dan damai..
Hempasan Ombakpun takkan pernah tau tentang hatimu..
Pecahkan saja suaramu, biar semua gaduh..
Biar semua tahu, kau hanya lelaki yang mampu menyakiti..
Meski cinta masih berbalut rindu,Benci itu akan selalu ada..
Sampai suatu saat aku angin akan berkata, bahwa tiada lagi yang tersisa..
Sisi-sisa cinta saat bersamu..
Yah... antara cinta dan dusta..
Cinta mengajakku untuk selalu bertemu denganmu..
Karena dusta,kupalingkan wajahku karena ku ingin tiada dusta diantara kita..

By mina
(puisi untuk seseorang yang pernah mencintaiku)
J

Kopi Para Mahasiswa




Di sebuah warkop tertua
Duduk sekelompok mahasiswa
Mereka menyuarakan ispirasi secara bersama
Tawa canda dengan secangkir Kopi di tangannya

Setiap hari, bahkan berulang kali
Mereka datang dan pergi silih berganti
Hari ini mereka duduk di tempat yang berbeda
Pesanannya tetap sama. Secangkir Kopi menghangatkan jiwa mereka

Mahasiswa, satukan potensi lewat warung kopi
Terdiam sejenak, memikirkan sejuta harapan bagi Nusa
Berdiskusi, belajar mengembangkan potensi diri
Dengan Wifi gratis mereka bisa menggali informasi


Secangkir kopi di tangan para mahasiswa
Menikmati rasa tentu berbeda-beda
Ada yang menggali soal citra rasa
Tapi tetap satu kopi bahan dasar mereka pinta

Mahasiswa, kala lelahmu telah tiba..
Skripsi dan tugas menjadi beban semata
Lagi-lagi secangkir kopi bisa menahan lelah di mata
Karena ia terus menemani dan berjuang membantu para mahasiswa

























Pengrajin Rotan



Hari mulai petang.  Perjalanan lintas Banda Aceh- Meulaboh terlihat sepi di seputaran desa Keuh Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.  Terlihat di pinggir jalan sosok perempuan yang memasukkan semua barang dagangannya. Dengan menggunakan pakaian gamis berwarna hijau, berselendang putih, menepis senyum sambil menyapa setiap orang berjalan dihadapannya.
Taswiah, seorang perempuan yang menghidupkan empat anak-anaknya dengan berdagang  beraneka ragam jenis pengrajin tangan Rotan. Perempuan itu mengangtungkan sendi kehidupannya, dengan menjual rotan di desa Keuh Lhoknga. “ Bukan hanya menjual, tapi saya juga sebagai pengrajin rotan ini. Seberapa sanggup, sebesar itu juga yang bisa saya peroleh”  Ujar Taswiah sambil membereskan sebagian Rotan yang ia dagangkan.
Seharian, Taswiah menghabiskan waktunya sebagai pengrajin Rotan.di kedai berukuran Empat kali enam itu. Ia merajut berbagai bentuk Rotan. Seperti, tutup saji, tempat pakaian, Teladan, tempat alat-alat dapur, dan juga lainnya.    barang  Rotan ini dijual dengan harga berpariasi. Ada yang Rp 150 sampai dengan Rp 300. Semua itu tergantung jenis rotannya. Tutup saji, dijual seharga Rp 150, dan ukuran kecil  mencapai Rp 64 ribu.”  Tambah Taswiah.
Hasil buah keringat Taswiah banyak menguntungkan bagi warga desa Keuh tersebut. Sebagai pengrajin rotan, Taswiah juga dikenal sebagai guru untuk para mahasiswa dan juga orang-orang yang ingin belajar mengolah rotan menjadi kreasi beragam bentuk racikannya.
Bebera bulan yang lalu, ada beberapa mahasiswa Unsyiah yang datang ke desa Keuh ini. Tujuan mereka adalah untuk belajar mengolah rotan. “  dari beberapa mahasiswa yang belajar, tapi belum ada yang berhasil. Bagi mereka mengolah rotan, adalah pekerjaan yang sangat sulit dan butuh kesabaran” Cerita Taswiah sambil tersenyum mengenang masa lalunya.
Sudah dua tahun, Taswiah sebagai pengrajin rotan sekaligus mendagangkannya. Tapi, Rezeki tergantung pada pembeli. “ Pengahasil saya tidak menentu.  Bisa dikatakan, dagangan saya sehari itu ada yang tidak laku sama sekali. Tapi, terkadang saya mendapatkan Rp 500 / hari.” Ujarnya.
Dengan bermodalkan nekat, awalnya Taswiah meminjamkan modal uang dengan orang lain.  Keyakinannya akan sebuah mimpi menjadi besar, separuh sudah menjadi nyata.  Biasanya, Rotan yang dijual oleh Taswiah berasal dari rotan mentah yang dicari oleh orang. Artinya, ia harus menanamkan modal sedikit demi sedikit demi memperbanyak usahanya tersebut.
“Usaha sudah banyak, hanya saja belum beruntung” Kata Taswiah sambil menghela nafas panjang. Awalnya. Ia sudah berusaha memasukkan proposal kepada kantor Camat Aceh Besar, sebagai penanaman modal untuk usaha pengrajin rotan bagi masyarakat desa Keuh itu. Nasib belum berpihak pada Taswiah, sampai saat ini. Proposal tersebut berhanang guana bak di telan bumi begitu saja. Taswiah berharap penuh, agar usahanya tersebut bisa dijadikan sebagai pusat pengrajin Rotan di desa kelahirannya itu.
Bukan hanya itu, Taswiah memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan kerajinan tangan yang pernah di adakan oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Banda Aceh, dalam beberapa bulan yang lalu. Tapi,” masih banyak pengrajin yang lain yang tampil lebih eksis dibandingkan dengan usaha yang saya tempuh saat ini” Jawabnya tanpa ada rasa kekecewaan di wajahnya.
Saat ini, ia kembali mendengar ada perlombaan di tahun 2013 ini, kegiatannya hampir sama dengan perlombaan sebelumnya. Yaitu perlombaan memperlihatkan hasil kerajinan tangan yang ada di Aceh. “ bukan saya tergiur dengan total hadiah yang ditawarkan oleh Dinas Pariwisata, tapi bagaimana caranya hasil karya saya bisa terlihat oleh semua orang. Kalah atau menang, bukan masalah bagi saya. Rezeki sudah di atur oleh Tuhan, manusia hanya bisa berusaha” Tegas Taswiah meyakinkan.
Hidup memang penuh pertandingan dan persaingan. Begitu juga dengan usaha Rotan Taswiah yang sudah dua tahun sebagai pengrajin rotan. Ada satu titik kebanggaan terlihat dalam dirinya, meskipun sudah berulang kali gagal, tapi ia tetap menguras tenaganya untuk mengajarkan pembuatan rotan bagi orang yang ingin belajar. Meskipun, harus dibayar dengan suka rela. Taswiah, tidak pernah mematokkan ilmunya untuk orang lain.
Raut wajah Taswiah, adalah sosok perempuan yang terkenal awet muda di desa Keuh tersebut. Pandangan sekilas, tidak ada yang mengira, jika ia telah mempunya anak empat hingga ada yang menduduki bangku kuliah di Sekolah Tinnggi Agama Islam ( STI) di Neusu. Perempuan ini, selain peramah, ia juga suka beramal dengan banyak orang. Hingga, ia terkesan sangat merugi bila ilmunya tidak disalurkan kepada orang lain.
Kali ini, Taswiah berharap, agar suatu ketika usahanya itu bisa berkembang lebih maju. Peningkatan pemberdayaan perempuan melalui pengajaran rotan bisa ia capai sambil menjual hasil karyanya sendiri. “ Semoga pemerintah bisa menampung hasil karya saya. dan mengembangkan usaha  yang ada di desa Keuh ini”  Harap Taswiah.







Stop Menggombal Perempuan jadi Korban



Oleh: Siti Aminah

Perempuan selalu ingin diperhatikan oleh pasangannya. Banyak mungkin lelaki yang mencoba mendekati Anda dan mengatakan kata-kata rayuan. Kata-kata rayuan ini sering Anda sebut sebagai gombalan.  Banyak perempuan yang menjadi korban rayuan para lelaki, akhirnya berujung pada kekecewaan. Baik dalam kasus percintaan, pertemanan, dan lainnya.  Menggombal adalah sifat yang membujuk seseorang agar terkagum-kagum atas apa yang dikatakannya, hal ini lebih bersifat kepada pujian.
Namun, perempuan mana yang tak suka di puji? Apalagi kalau yang merayu itu adalah laki-laki yang mereka cintai. Perempuan selalu merasa senang apabila di puji oleh lelaki. Karena, perempuan sifatnya perasa, sehingga esensitas kaum perempuan selalu identik dengan  mudah jatuh hati dan patah hati. Gombalan bukan hanya ucapan bohong. Sekarang ini gombalan sudah menjadi curahan isi hati yang terkadang dibarengi dengan tindakan romantis.
Tahukah Anda, tak selamanya gombalan itu indah. Gombalan itu hanya bersifat sementara saja. Penggombal biasanya seringa mengatakan sesuatu yang tak mungkin untuk di capai, namun bisa dirasakan. Misalnya pasangan Anda bisa mengatakan, hari ini aneh sekali. Anda kemudian bertanya, anehnya?? Lalu dia akan menjawab, aneh aja kenapa hari ini kamu cantik banget. atau dengan kata lain, kaulah bulan, kaulah bintang, kaulah segalanya. Berhati-hatilah dengan ucapan demikian. Itu Gombal.
Nah, apakah perempuan suka dengan kata-kata demikian? Sepuluh dari satu orang perempuan yang normal merasa senang di puji oleh kaum lelaki. Namun, perempuan haruslah cerdas dalam memilih lelaki untuk pasangan hidup kelak.  kalau memang kata-kata itu hanya sebatas ucapan tanpa ada tindakan yang nyata, sama saja Anda kena tipu. Tertipu oleh rayuan yang bisa menyeret Anda kepada kerugian. Yah, bisa saja melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Misalnya melakukan sex pra nikah. Awalnya dari mana? Hanya dari ucapan  rayuan yang bersifat membujuk. Memang banyak jenis menggobal. Ada sebatas untuk menyenangkan hati saja, ada juga bersifat negatif. Nah, jauhilah ciri-ciri rayuan seperti itu sebelum menjadi korban sesungguhnya.


Jagalah dengan Keimanan
gombal tidak hanya sembarang menggombal. Sekarang kita lihat, siapakah perempuan yang sering digombali oleh lelaki? Ciri-ciri perempuan tersebut biasanya centil, senang bergaul dengan lelaki dibandingkan perempuan, mengumbar pesona di muka umum, jadi banyak lelaki yang akan memperhatikannya. Beda halnya dengan lelaki pengombal, biasanya identik dengan hidung blang, tak cukup satu perempuan yang Ia rayu, bahkan bisa jadi lebih dari satu. Mengerikan bukan?
Bagaimana dengan perempuan yang berhijab bahkan memakai cadar? Tentu semua lelaki segan untuk mengganggu perempuan tersebut. Perempuan seperti ini sudah membentengi diri dengan keimanan, hanya  orang-orang yang beriman yang dijauhkan dari godaan jin. Beda dengan berhijab tapi tak menjaga pergaulan, sama saja akan mudah di gombali oleh banyak lelaki yang mengaguminya.
Kesalahan kita adalah sering salah dalam mengekpresikan ungkapan rasa cinta. Perasaan sering kali dikelabui dengan hal-hal negatif yang dapat menjerumuskan seseorang dalam jurang yang salah. Kalau memang sudah mulai ada perasaan jangan membiasakan menggombal. Meskipun dalam dunia komunikasi ada istilah komunikasi persuasif (mengajak) bukan berarti membiasakan untuk menjalin komunikasi “menggombal” dengan pasangan Anda. Kalau sudah berumah tangga wajar saja, tapi kalau belum? Semua bisa dipertanyakan apakah Ia tipe pasangan yang kita cari atau tidak.
Penggombal sejati adalah mereka yang mengumbar-umbar cintanya lewat pujian palsu. Kepalsuan itu akan mendatangkan cinta dan harapan palsu juga. Dilematis kaum perempuan tak bisa jauh dari laki-laki, begitu juga sebaliknya. Meskipun Allah telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan, tetapi jangan sampai salah mengambil tindakan, kemudian Allah mengijinkan kita untuk mengambil pasangan yang asal-asalan. “perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik”. Maka, tetaplah pada prinsip yang benar agar tak salah kaprah.
Pilih Satu yang Tepat
Pertanyaannya sederhana, siapa sih yang mau jadi korban gombalan para lelaki? Kalau Anda tidak mau, maka jauhilah hal-hal yang mengundang laki-laki untuk mendekati Anda secara berlebihan. Kenali pasangan Anda dengan baik, dan jangan lupa menanyakan tentang si dia kepada teman dekat atau orang lain tanpa sepengatahuannya. So pasti, Anda akan memperoleh informasi yang tepat tentang dia. Kalau memang baik ranah, bisa dijadikan pendamping hidup silahkan ajak bicara dan mengatakan komitmen dengan pasangan Anda.
Jika lelaki itu terkenal suka mengombal para perempuan dan kita menjadi salah satu korban dari mereka, maka jangan ambil pusing. Putuskan dan cari yang lain. memang sulit menjauhi hal demikian, namun demi kebaikan masa depan Anda, harus mempunyai target yang jelas. Bukan hanya dalam memilih pekerjaan, memilih pasangan juga di anjurkan agar potret rumah tangga kelak tidak buram. Dari itu, perempuan harus cerdas dalam meilih lelaki untuk menjadi Ayah bagi anak-anaknya kelak. Meskipun perempuan sering dijadikan pilihan, bukan berarti tidak bisa memilih bukankah itu kata Mario Teguh?
PILIH lah satu yang tepat diantara mereka yang Anda senangi. Iringi ke arah yang lebih serius tanpa harus berlama-lamaan dalam proses ta’arufan. Mengenali lelaki yang serius itu sebenarnya gampang-gampang sulit. Kalau Ia menginginkan lebih sebelum menikah, berarti Anda hanya dijadikan sebagai boneka saja. Tetapi, kalau memang lelaki itu serius, pasti akan menggombal dengan sewajarnya misalnya pasangan Anda mengatakan kamu tahu gak, pacaran  yang indah sperti apa? Tidak emang apa ya? Pacaran  yang  indah itu adalah pacaran setelah menikah. Jadi kita menikah saja ya, Baru pacaran. Gombalan yang real bukan?











Senin, 28 Oktober 2013

Andai Allah Izinkan Aku!!!



One day, if I love you, please don,t close your heart to me..
If You go, bring my love with you Forever( suatu hari, jika saya terus mencintaimu, tolong jangan tutup pintu hatimu untukku. Jika kamu benar-benar pergi, bawalah cintaku bersamamu untuk selamanya).

Ini adalah pesan yang kukirimkan kepadamu beberapa hari yang lalu.  Masih terbayang dibenakku saat kita duduk disebuah persimpangan jalan. Kita saling melepaskan senyum dan tawa bahagia. Masih ada bayanganmu di sana, tersimpan ceritamu dan keinginanmu untuk mendapatkan yang lebih baik.

Aku yang mula-mula tak tahu siapakah dirimu, dari mana asalmu, mengapa Kau begitu nekad untuk mengungkapkan perasaan itu padaku. Aku yang telah membukungkus erat tentang cinta. Yah, cinta itu akan menyakitkan Aku tak ingin menyakitimu. Kau pasti berpikir mengapa sikapku aneh, saat bertemu denganmu seperti tak ada masalah, seperti air tenang mengalir tanpa ombak yang deras. Saat Kau perkenalkan dirimu dengan sikap lelakimu, Aku percaya padamu. Kau sampaikan kuterima dengan hati yang tulus. Begitu juga denganku. Aku berkata tentang ku Kau terima, meskipun kau simpan ketidakpercayaanmu kepadaku. \

Hari-hari kita lalui bersama. Aku tahu Kau begitu sibuk. Aku juga sibuk dengan segala aktivitasku. Tapi, mengapa setiap kali Aku ingin menceritakan tentangku, pasti Kau sudah mematahkan semangatku lebih awal. Aku tutup sendiri, Aku merasa hanya Tuhan sebaik-baiknya tempatku mengadu. Atau hanya sebuah tulisan dalam dairy ini yang bisa mengertikan tentang. Aku tak ingin selalu meminta perhatianmu. Aku hanya ingin Kau mendengarkan penjelasanku dan mempercayaiku itu saja sudah cukup bagiku.

Apa Kau tau setelah itu? Pagiku kini hilang, petangku hanya penuh dengan ceria tanpa kebahagiaan. Jujur, Aku menyesal mengungkapkan kalimat itu.seharusnya Aku berpikir dahulu, bersabar hingga Aku lebih jauh bisa mengenalmu. Tapi, Aku merasa kehadiranku hanya membuatmu beban atas sikapku, keluhku, dan lainnya.
Aku merasakan hawa cintamu tak menerimaku apa adanya, pikiranku mulai garang untuk melihatmu.
Mungkin Aku akan kehilangan cintamu atas sikapku.
Ma,afkan Aku..
Aku tak berniat mempermainkanmu. Cinta yang kau susun rapi hanya untukku kini teredam dalam sedetik. Ma,afkan Aku..
Aku memang bukan pilihan terbaik. Aku selalu merasa sendiri di saat Aku butuh teman untuk mengisi hatiku.

Entah apa yang Kau pikir tentangku yang di sana, walau jauh tetap jiwaku selalu menyatu dengan hatiku yang takkan pernah rapuh.
Andai Tuhan Ijinkan Aku hidup lebih lama, Aku ingin selalu bersamamu..

Mungkin Aku telah lari terlalu jauh. Saat ini, kebencianmu lebih dekat daripada cintamu untukku. Jangan hiraukan jika pesanku selalu hadir, tapi nanti Ia akan hilang sendiri. Itu, hanya menutupi kerinduanku padamu. Jangan marah ya?
Ini mungkin alasan tak masuk akal bagimu.
Tapi, berikan Aku waktu. Hingga Kau percaya denganku. Apapun itu..tapi, jika suatu saat hatimu telah Kau labuhkan pada yang lain. berikan Aku mengucapkan kata selamat padamu.
Tapi, jika hari ini Aku mengatakan “Aku sangat mencintamu”. Hatiku terasa sakit. Aku mulai kehilangan pikiranku.
Untukmu, Aku hanya sebutir kapas. Masih seperti ulat. Aku belum bisa membuatmu tersenyum setiap hari.
One day, if I love you, please don,t close your heart to me..
If You go, bring my love with you Forever( suatu hari, jika saya terus mencintaimu, tolong jangan tutup pintu hatimu untukku. Jika kamu benar-benar pergi, bawalah cintaku bersamamu untuk selamanya).

Story About love...







Sabtu, 26 Oktober 2013

Nurmala Memasung Harapan ke Negeri Tetangga



Oleh: Siti Aminah
Biaya sering kali menjadi alasan bagi seseorang untuk tidak melanjutkan kuliah. Tanpa uang mungkin manusia tak bisa hidup. Semua kebutuhan harus dibeli dan dibayar dengan sejumlah uang. Namun, kata lain uang bukan berarti segalanya. Uang bukan salah satu penghambat kesuksesan seseorang. Contohnya Nur Kumalahayati. Perempuan kelahiran Tahun 1988 ini bertekad ingin mewujudkan impiannya menjadi magister ekonomi islam di negeri tetangga (Malaysia).
Bermodalkan tekad sosok yang akrab di panggil dengan Mala ini berangkat hanya bermodalkan uang kurang lebih sepuluh juta rupiah. Perjuangannya mencari modal tersebut bukan hanya hasil tabungan kerjanya selama menempuh sarjana di di Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Semenjak pertama kuliah di Banda Aceh, Ia sudah berjuang untuk membiayai kuliah, kos, serta menyekolahkan adik-adiknya.
Mala berkulit saoh matang ini benar-benar mengispirasi semua orang. Di tengah perjuangannya untuk menempuh pendidikan S1, pada tahun 2012 lalu, Ia sempat terkena musibah terhipnotis sebesar Rp 24 juta. Nasib tak berpihak kepada Mala, namun saat itu Ia hanya bisa berdo,a dan berharap Allah menurunkan keajaiban kepadanya.
“Alhamdulillah, dalam waktu tiga bulan saya berhasil melunasi hutang-hutang saya, sebesar Rp 24 juta. Semua itu, tak lain adalah karunia Allah, dan kerja keras saya selama ini” Tutur Mala. Untuk melunasi hutang tersebut, Mala harus bekerja siang dan malam di sebuah rental komputer bertempat di Darussalam.
Anak Perempuan  dari M. Nur amin nuddin  dan Misnawati ini akhirnya berhasil membuat keduanya bangga. Pasalnya pada tahun 2012 lalu Ia berhasil menempuh menjadi Sarjana hukum di IAIN Ar-Raniry.  “ Ini adalah hadiah saya buat Abi dan Ummi di rumah, hanya ini yang bisa saya persembahkan. Tapi ini belum cukup untuk membahagiakan Ummi.” Kata Mala.  Wajahnya Tampak sedih, karena pada saat Ia wisuda, hanya ada Abinya yang menemaninya. Sedangkan Ibu Mala sedang terbaring sakit lumpuh di kota dingin tepatnya di desa rerongan Kabupaten Bener Meriah.
Apa target setelah lulus sarjana?
“ Target saya setelah lulus sarjana adalah bisa melanjutkan S2 ke luar negeri yaitu di Malaysia. Hanya negara itu pilihan saya, karena di sana ekonomi islamnya bagus dan berkualitas.” Ujar Mala saat saya menanyakan impiannya usai sarjana.
Bukan hanya sebuah kata yang terlotar dari perempuan berparas jawa campur batak tersebut. Meskipun sempat menganggur selama satu tahun untuk mencari modal, namun masih saja belum cukup. Ia harus membiayai ketiga adikknya Rehan, Tika, dan Dewi yang sedang menempuh pendidikan kuliah dan SMA di Banda Aceh. Hidup di Aceh memang serba mahal, tetapi demi pendidikan yang bagus Ia rela menjadi tulang punggung untuk keluarganya dan adik-adiknya.
Tepat pada bulan tujuh 2013 lalu, Mala akhirnya ikut tes ke  Univeritas Malaya. Dengan optimis, Mala lulus seleksi adminitrasi dan wawancara di Aceh. Mala tak menunggu beasiswa yang diimpikan oleh semua lulusan sarjana lainnya, Ia lebih ingin mandiri agar merasakan bagaimana pahitnya perjalan hidup ini. “Kalau beasiswa banyak persaingannya, Toefl dan Iels saya juga pas-pasan. Jadi saya ambil jalan pintas saja. Kuliah sambil kerja adalah tekad saya, perkara di sana biar Allah yang mengatur. Saya hanya  untuk menuntut ilmu, dan yakin bahwa Allah akan memudahkan jalan saya” Tegas Mala penuh semangat.
Impianya ke Malaysia memang sudah Ia tanam sejak dulu.   “Pertama saya hanya melihat foto teman saya yang kuliah di Kuala Lumpur, berforse manis di menara kembar. Saya  melihat puncak itu dengan tatapan penuh harap. Tiba-tiba terbesit di benakku, suatu saat nanti, saya akan memasung harapan ke negeri tersebut. Biar saya yang berdiri tegak di sana, di selah antara dua menara itu. Menara kembar, bagaimana tingginya? Setinggi itulah harapanku. Kuletakkan foto itu di atas wajahku, hingga saya terbuai dalam mimpi bersama menara kembar itu saya mulai merasakan panggilan-Nya. Yah, saya kesana adalah paggilan dari Tuhan untuk mengubah nasibku.”  Tutur Mala berkisah.
Kadang kala cita-cita itu membentang dalam bumi yang telanjang. Langit memutar namun bintang tetap menyala. Bulan tak pernah bergantung kepada matahari, begitu juga sebaliknya. Tak semua orang bisa mendukung kita dalam mewujudkan impian, bahkan dalam sebuah perjalanan kesuksesan, keluarga sering kali tak merespon positif. Kini Mala hanya ingin membentang dan menentang orang-orang yang menganggapnya lemah.
“ Bukan untuk membuktikan kepadanya, bahwa saya seorang perempuan, tapi saya sedang berbicara dengan diriku sendiri, bahwa saya sedang melawan nasibku dan keluargaku. saya hanya ingin bebas menerawang menemukan arah masa depanku, menerjang batu granit kesulitan dengan menghilangkan rasa takut. Karena menara itu, yah menara itu yang kumau.” Tangkas Mala saat Aku menanyakan dukungan orang atas impiannya.
Untuk menempuh pendidikan di Luar Negeri bermodalkan uang serba kurang memang sulit, belum lagi mengurus visa, tempat tinggal di sana, bayar uang SPP sebesar Rp 15 juta. Apakah  Mala gentar menghadapi kesulitan tersebut?
Keberangkatannya bulan awal September lalu adalah pertama kali Ia menginjak kaki di negeri orang. Meskipun persiapan belum matang, cukup tak cukup tekadnya sudah bulat. Ia berangkat  melalui rute Medan-Kuala Lumpur dengan alasan tiket pesawat lebih murah dibandingakan dengan Aceh-Kuala Lumpur.
“ Alhamdulillah, saya ada teman seperjuangan juga, jadi kami berangkat berdua. Awal sampai di KL,  pertama sampai di sana kami menginap  di perumahan pantai hill park selama dua malam, setelah sehari di KL esoknya langsung mencari kos kosan, dan dapatlah kami tinggal berdua sekamar di perumahan kondo rakyat.” Katanya.
“ Setiap malam kerjaan saya menangis meminta pada Allah agar terbuka pintu Rahman dan Rahim-Nya, di mudahkan lewat jalan yang tidak di sangka-sangka. Memperbanyak zikir, solat tepat waktu dan tidak melupakan sunnat-Nya, membaca surat At-Taubah Ayat 129 "hasbiyallahu la ila ha illa huwa...", membaca surat Ali-imran ayat 26-27 setiap selesai sholat”. Ini adalah rahasianya. Ungkap Mala.
Allah memang tak pernah tidur siang dan malam, setiap detikpun Ia tak pernah lalai dalam memperhatikan Hamba-hanba-Nya. Ketika satu hari lagi jadwal pembayaran uang kuliah berakhir, Alhdmulillah dapatlah  uang pinjaman  untuk pembayaran spp tahap awal. Padahal waktu itu hampir putus asa dan sempat terpikir ingin kembali ke Aceh.
“Di sini, di kota ratusan bangunan menjulang tinggi, bangunan nan megah, orang dari belahan dunia, ada Turis, ada Arab berlalu-lalang menggapai tujuannya masing-masing. Saya  adalah perempuan dari negeri jihad, tugasku kemari hanya ingin merealisasikan mimpi-mimpiku. Pekerjaan, itu adalah tujuan utamaku. Kalau saya tak bekerja, maka tak bisa kuliah. Saya  tak ingin kembali dengan tangan kosong”. Tegas Mala.
Kini cita-cita Mala untuk S2 ke Malaysia terwujud sudah. Meskipun gentir menyapa kesulitan tak pernah dera, Allah selalu memberi kemudahan padanya. Ia dipertemukan dengan seorang Ibu yang mempunyai usaha menjahit. Mala tak hanya cerdas secara akademisi, Ia juga ahli dalam menjahit. Akhirnya Mala mendapatkan penawaran untuk tinggal bersamanya di rumah nan megah, sederhana dan bersahaja. Begitulah cara Allah menjawab do’a para hambanya.
“ Cita-cita terbesar dalam hidupku adalah ingin membahagiakan orang tua. saya ingin kembali ke Indonesia untuk menjadi dosen kelak. Kalau Allah menakdirkanku menjadi seorang pengusaha, tentu saya sangat bersyukur. Semua adalah kekuasaanya. saya berharap bagimu kaum perempuan di manapun engkau berapa, jangan kau patahkan sayap-sayap yang telah kau bentangkan, lukiskanlah garis tangamu di nasib yang baik, biar kau yang mengubah Tuhan yang merestui nasibmu.” Harap Nur Kumalahayati.

Data diri
Nama               : Nur Kumalahayati
Ttl                    : Rambung Merah 20 -09-1988
SMA               : N.1 Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah
Lususan           : SI jurusan syaro'ah muamalah wal iqtisad (SMI) Angkatan  2007.
Sekarang sedang menempuh S2 di (universitas malaya), fakultas islamic studies (akademik pengajian islam), jurusan ekonomi islam.

Andai Allah Izinkan Aku!!!



One day, if I love you, please don,t close your heart to me..
If You go, bring my love with you Forever( suatu hari, jika saya terus mencintaimu, tolong jangan tutup pintu hatimu untukku. Jika kamu benar-benar pergi, bawalah cintaku bersamamu untuk selamanya).

Ini adalah pesan yang kukirimkan kepadamu beberapa hari yang lalu.  Masih terbayang dibenakku saat kita duduk disebuah persimpangan jalan. Kita saling melepaskan senyum dan tawa bahagia. Masih ada bayanganmu di sana, tersimpan ceritamu dan keinginanmu untuk mendapatkan yang lebih baik.

Aku yang mula-mula tak tahu siapakah dirimu, dari mana asalmu, mengapa Kau begitu nekad untuk mengungkapkan perasaan itu padaku. Aku yang telah membukungkus erat tentang cinta. Yah, cinta itu akan menyakitkan Aku tak ingin menyakitimu. Kau pasti berpikir mengapa sikapku aneh, saat bertemu denganmu seperti tak ada masalah, seperti air tenang mengalir tanpa ombak yang deras. Saat Kau perkenalkan dirimu dengan sikap lelakimu, Aku percaya padamu. Kau sampaikan kuterima dengan hati yang tulus. Begitu juga denganku. Aku berkata tentang ku Kau terima, meskipun kau simpan ketidakpercayaanmu kepadaku. \

Hari-hari kita lalui bersama. Aku tahu Kau begitu sibuk. Aku juga sibuk dengan segala aktivitasku. Tapi, mengapa setiap kali Aku ingin menceritakan tentangku, pasti Kau sudah mematahkan semangatku lebih awal. Aku tutup sendiri, Aku merasa hanya Tuhan sebaik-baiknya tempatku mengadu. Atau hanya sebuah tulisan dalam dairy ini yang bisa mengertikan tentang. Aku tak ingin selalu meminta perhatianmu. Aku hanya ingin Kau mendengarkan penjelasanku dan mempercayaiku itu saja sudah cukup bagiku.

Apa Kau tau setelah itu? Pagiku kini hilang, petangku hanya penuh dengan ceria tanpa kebahagiaan. Jujur, Aku menyesal mengungkapkan kalimat itu.seharusnya Aku berpikir dahulu, bersabar hingga Aku lebih jauh bisa mengenalmu. Tapi, Aku merasa kehadiranku hanya membuatmu beban atas sikapku, keluhku, dan lainnya.
Aku merasakan hawa cintamu tak menerimaku apa adanya, pikiranku mulai garang untuk melihatmu.
Mungkin Aku akan kehilangan cintamu atas sikapku.
Ma,afkan Aku..
Aku tak berniat mempermainkanmu. Cinta yang kau susun rapi hanya untukku kini teredam dalam sedetik. Ma,afkan Aku..
Aku memang bukan pilihan terbaik. Aku selalu merasa sendiri di saat Aku butuh teman untuk mengisi hatiku.

Entah apa yang Kau pikir tentangku yang di sana, walau jauh tetap jiwaku selalu menyatu dengan hatiku yang takkan pernah rapuh.
Andai Tuhan Ijinkan Aku hidup lebih lama, Aku ingin selalu bersamamu..

Mungkin Aku telah lari terlalu jauh. Saat ini, kebencianmu lebih dekat daripada cintamu untukku. Jangan hiraukan jika pesanku selalu hadir, tapi nanti Ia akan hilang sendiri. Itu, hanya menutupi kerinduanku padamu. Jangan marah ya?
Ini mungkin alasan tak masuk akal bagimu.
Tapi, berikan Aku waktu. Hingga Kau percaya denganku. Apapun itu..tapi, jika suatu saat hatimu telah Kau labuhkan pada yang lain. berikan Aku mengucapkan kata selamat padamu.
Tapi, jika hari ini Aku mengatakan “Aku sangat mencintamu”. Hatiku terasa sakit. Aku mulai kehilangan pikiranku.
Untukmu, Aku hanya sebutir kapas. Masih seperti ulat. Aku belum bisa membuatmu tersenyum setiap hari.
One day, if I love you, please don,t close your heart to me..
If You go, bring my love with you Forever( suatu hari, jika saya terus mencintaimu, tolong jangan tutup pintu hatimu untukku. Jika kamu benar-benar pergi, bawalah cintaku bersamamu untuk selamanya).

Story About love...








Rabu, 23 Oktober 2013

Memory Foto Perjalanan MINA..

Ini adalah foto ketika saya mekukan perjalanan ke Semarang, pertemuan Humas Bkkbn dan Media se Indonesia..kami jalan2 naik kuda ke gedung songo..










di Kerajaan Mataram...
di Kalurang Jogjakarta..
acara Munas Lapmi..
miss u all










(Ini tim pers, sedang melakukan perjalanan ke Candi Borobudur, di Magelang.wah..seru dan asyik..tapi lelah juga:).)









ini yang Aku suka, jalan2 ke kota Tua di Jakarta, Aku bertemu dengan Cuplin..lucu banget dia orangnya..










Tagupan Perahu di Bandung..
Indah...












sahabatku, setiap perjalanan adalah sebuah kehidupan yang  baru. setiap kali kita menemukan hal-hal yang baru berarti kita telah menemukan kehidupan baru.
lantas, perjalanan bukan hanya dijadikan sebuah pengalama, tetapi bagaimana bisa kita jadikan ia sebagai pelajaran dalam hidup. hidup ini akan indah dengan adanya sebuah ujian dari Allah SWT.