Dear
Sahabat 19 Oktober 2013
Kemarin
Aku melewati lorong-lorong kecil di
dekat kosan kita dulu. Meskipun Aku bukan bersama, tapi Aku merasa selalu
bersama diantara kalian semua. Aku melihat suasanan tak bernyawa di sana, tak
ada tanda-tanda kehidupan. Sampah berserakan diperkarangan, debu tebal menempel
di kaca hitan, jendelanya juga mulai terlihat kusam. Aku hanya melihat seorang
perempuan duduk disebuah pondok tepatnya di bawah pohon mangga, kalian pasti
tergambar ada apa saja di bawah pohon tersebut. Ada kuburan bukan?
Kemudian
Aku tersenyum, Aku mengenang saat kita makan bersama di atas daun pisang, semua
tangan ingin mencumut ikan-ikan yang tersisa. Aku juga rindu di sana tersimpan
tawa,canda saat kita sedang merasa bahagia. Di sana juga, tempat kita berjuang
untuk menyelesaikan study S1. Tak lain kos itu dinamakan “plamboyan kos”. Yang
masih ku ingat dalam benakku si Aku sering memanggilnya si gigi taring, si
jepang, si china, si india, si imut, dan juga si alim..ah..lengkap sudah.
Mungkin kalian marah saat Aku memangil nama2 itu.
Semua
memang berlalu begitu saja. Tanpa kalian memang Aku merasa kesepian. Dulu Aku
suka bercerita lucu, kadang berdebat hal-hal tak penting bersama kalian di
Sekret (Lingke). Lagi-lagi kemarin Aku mampir di rumah makan minang. Baru
kemarin setelah kita berpisah Aku kembali membeli sebungkus nasi di sana.
Biasanya, Aku sering makan di sekret. Meskipun terkadang menunya sederhana,
selera makanku bertambah kalau ada kalian semua. Aku terlihat sedikit gendung
saat itu daripada hari ini, makan-makan tidur gak juga bisa gemuk.
Masih
ingatkah tentang pertempuran saat sidang? Kita berlagak seperti penguji dan
pembimbing. Persiapan sidang benar-benar harus matang. Tubuh kita semua merasakan kedinginan, padahal
malaikat Izrail belum mencabut nyawa kita. Segitukah mental kita sebagai
mahasiswa?
Masih
banyak lagi yang lain. kadang juga Aku melintasi Rawasakti. Di sana, tempat
kita berdiskusi. Bukan hanya masalah jodoh, tapi rencana kita usai kuliah.
Kita
hidup di atas langkah dan cita-cita yang berbeda. Kebingungan untuk
merencanakan masa depan kadang hadir membawa kegelisahan. Ada juga yang masih
santai dengan keadaan yang kita miliki. Aku tahu kalian semua pasti akan
menjadi orang-orang unggul di daerah kalian. Meskipun kadang kuterima sms masih
galau, bagiku kalian hebat. Kehebatan kalian adalah bisa sabar untuk menghadapi
ujian hidup.
Aku
bangga bisa hadir bersama kalian, meskipun kadang kehadiranku tak membuat
bahagia, tapi Aku merasa sangat hidupku tak sendiri. Kadang Aku berpikir.
Kenapa Aku tak pulang sama seperti kalian ingin mengabdi di kampung
masing-masing. Aku masih punya satu alasan yang kuat untuk bisa bertahan di
sini. Suatu saat Aku pasti akan memanggil kalian semua dan bisa duduk bersama
kembali seperti bulan-bulan yang lalu.
Aku
rindu kita tenggelam bersama di lautan yang biru. Kita tak pernah peduli apakah
hujan lebat, ada uang atau tidak. Yang jelas hati kita selalu bahagia, pikiran
kita selalu tak dipenuhi dengan skripsi butut itu.
Sekarang
dan ke depan, Aku tak tau, kita akan menjadi apa. Yang jelas, do,aku selalu
untuk kalian..apakah kalian menikah, punyak anak, sedang bahagia tau lagi sedih
Aku sangat butuh kabar dari kalian semua. Hanya itu yang ku tahu tentang
seorang teman. Aku masih menyimpan satu kalimat tentang persahabatan
“"Sahabat Yang Baik Adalah Seperti Bintang. Kamu Tidak Selalu Melihat
Mereka, Tetapi Kamu Tahu Bahwa Mereka Selalu Ada, Itulah Sahabat Yang
Baik."... [valentino]
Malam ini Aku rindu kalian semua...:’(.
Rinduuuuuuuuuuuuu sangat.
Just for you sahabat2ku....
Kalian yang pernah hadir dalam hidupku,
takkan pernah kulupakan hingga tertulisakan di batu nisan.
From
Mina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar