Rabu, 23 Oktober 2013

Surat Titipan Untuk Sahabatku



Dear
Sahabat 19 Oktober 2013
Kemarin Aku melewati  lorong-lorong kecil di dekat kosan kita dulu. Meskipun Aku bukan bersama, tapi Aku merasa selalu bersama diantara kalian semua. Aku melihat suasanan tak bernyawa di sana, tak ada tanda-tanda kehidupan. Sampah berserakan diperkarangan, debu tebal menempel di kaca hitan, jendelanya juga mulai terlihat kusam. Aku hanya melihat seorang perempuan duduk disebuah pondok tepatnya di bawah pohon mangga, kalian pasti tergambar ada apa saja di bawah pohon tersebut. Ada kuburan bukan?
Kemudian Aku tersenyum, Aku mengenang saat kita makan bersama di atas daun pisang, semua tangan ingin mencumut ikan-ikan yang tersisa. Aku juga rindu di sana tersimpan tawa,canda saat kita sedang merasa bahagia. Di sana juga, tempat kita berjuang untuk menyelesaikan study S1. Tak lain kos itu dinamakan “plamboyan kos”. Yang masih ku ingat dalam benakku si Aku sering memanggilnya si gigi taring, si jepang, si china, si india, si imut, dan juga si alim..ah..lengkap sudah. Mungkin kalian marah saat Aku memangil nama2 itu.
Semua memang berlalu begitu saja. Tanpa kalian memang Aku merasa kesepian. Dulu Aku suka bercerita lucu, kadang berdebat hal-hal tak penting bersama kalian di Sekret (Lingke). Lagi-lagi kemarin Aku mampir di rumah makan minang. Baru kemarin setelah kita berpisah Aku kembali membeli sebungkus nasi di sana. Biasanya, Aku sering makan di sekret. Meskipun terkadang menunya sederhana, selera makanku bertambah kalau ada kalian semua. Aku terlihat sedikit gendung saat itu daripada hari ini, makan-makan tidur gak juga bisa gemuk.
Masih ingatkah tentang pertempuran saat sidang? Kita berlagak seperti penguji dan pembimbing. Persiapan sidang benar-benar harus matang.  Tubuh kita semua merasakan kedinginan, padahal malaikat Izrail belum mencabut nyawa kita. Segitukah mental kita sebagai mahasiswa?
Masih banyak lagi yang lain. kadang juga Aku melintasi Rawasakti. Di sana, tempat kita berdiskusi. Bukan hanya masalah jodoh, tapi rencana kita usai kuliah.
Kita hidup di atas langkah dan cita-cita yang berbeda. Kebingungan untuk merencanakan masa depan kadang hadir membawa kegelisahan. Ada juga yang masih santai dengan keadaan yang kita miliki. Aku tahu kalian semua pasti akan menjadi orang-orang unggul di daerah kalian. Meskipun kadang kuterima sms masih galau, bagiku kalian hebat. Kehebatan kalian adalah bisa sabar untuk menghadapi ujian hidup.
Aku bangga bisa hadir bersama kalian, meskipun kadang kehadiranku tak membuat bahagia, tapi Aku merasa sangat hidupku tak sendiri. Kadang Aku berpikir. Kenapa Aku tak pulang sama seperti kalian ingin mengabdi di kampung masing-masing. Aku masih punya satu alasan yang kuat untuk bisa bertahan di sini. Suatu saat Aku pasti akan memanggil kalian semua dan bisa duduk bersama kembali seperti bulan-bulan yang lalu.
Aku rindu kita tenggelam bersama di lautan yang biru. Kita tak pernah peduli apakah hujan lebat, ada uang atau tidak. Yang jelas hati kita selalu bahagia, pikiran kita selalu tak dipenuhi dengan skripsi butut itu.
Sekarang dan ke depan, Aku tak tau, kita akan menjadi apa. Yang jelas, do,aku selalu untuk kalian..apakah kalian menikah, punyak anak, sedang bahagia tau lagi sedih Aku sangat butuh kabar dari kalian semua. Hanya itu yang ku tahu tentang seorang teman. Aku masih menyimpan satu kalimat tentang persahabatan
"Sahabat Yang Baik Adalah Seperti Bintang. Kamu Tidak Selalu Melihat Mereka, Tetapi Kamu Tahu Bahwa Mereka Selalu Ada, Itulah Sahabat Yang Baik."... [valentino]
Malam ini Aku rindu kalian semua...:’(. Rinduuuuuuuuuuuuu sangat.
Just for you sahabat2ku....
Kalian yang pernah hadir dalam hidupku, takkan pernah kulupakan hingga tertulisakan di batu nisan.
From
Mina







Tidak ada komentar: