Rabu, 23 Oktober 2013

Pesan Terakhir Ayahku





Ayah…
 tak dapat ku lukiskan betapa bahagia hati ini
Dihari ini, aku ingin melihatmu tersenyum
Walau tubuhmu tak dapat memelukku dengan dekap
Tapi, aku melihat air mata kebahagiaan dari wajahmu

Ayah…
kini aku telah lulus sekolah
Aku ingin mewujudkan impian dan cita-citaku
Aku ingin mendaki puncak tantangan
Menerjang batu granit kesulitan
Aku ingin ketempat-tempat yang jauh
Berkelana, menemukan arah masa depanku

Ayah…
Kau  selalu mengutamakan pendidikanku
Kau yang mengajarkanku tegar dalam menghadapi hidup
Semangatmu selalu terkenang dalam hatiku
 Perjuanganmu yang menjadi panutanku

Ayah…
Ku sadar tanganmu tak  mampu  lagi kau gerakkan
Kakimu tak bisa lagi melangkah
Tubuhmu terbaring di atas tempat tidur
Tapi, aku tak pernah lelah untuk menjagamu

Ayah…
Aku mengerti maksud pikiranmu
Setelah membaca surat Usmu dari kepala sekolahku
Air matamu berlinang membasahi kertas-kertas itu
Kau tak bisa melepaskan kepergianku
Kau ingin aku selalu ada di sampingmu

Ayah…
Aku rela tidak melanjutkan kuliah demimu
Agar aku bisa hidup lebih lama bersamamu
Walau suka dan duka
Kan ku simpan cita-citaku yang ada


Ayah…
Aku melihatmu menangis dari sudut-sudut kamarku
Hati ini sakit melihat tangisanmu
Di saat engkau merangkul tubuhmu karena rasa sakit itu
Aku tahu engkau ingin lepas dari penderitaan ini

Ayah….
Setiap kali aku melihatmu, hatiku ingin menangis
Melihat tubuhmu, matamu, jemari tangan dan kakimu yang begitu dingin
Aku ingin merasakan sakit seperti yang kau rasakan saat itu

Ayah….
Satu hari sebelumnya, Aku masih bisa tertawa dan tersenyum
Tanganku masih mampu menyuapi makanan untukmu,
masih bisa mendekap dan tidur di sampingmu
dan masih bisa membuatmu tersenyum,

Ayah….
 Tepat jam lima pagi
Engkau pergi dari dunia ini
Kau hembuskan nafas terakhirmu di saat Aku memegang tanganmu
Disaat mu’adzin mengumandangkan adzan
Allah mengambilmu dari dunia yang fana ini

Ayah….
Bagiku kau pergi terlalu cepat
Kau tak bisa melihatku memakai pakaian guru
Seperti yang kau impikan sebelumnya untukku

Ayah….
Satu hari sebelum kepergianmu
Aku  menulis pesan terakhirmu di dalam buku harianku
Ku tulis kata-kata itu dengan linangan airmata
“anakku, jika ayah pergi..
Jagalah ibumu,ibumu,dan adikmu,  bahagiakanlah ia dengan menggapai cita-citamu.
Ma,afkan ayah, surat Usmu yang kau berikan bukan berarti ayah abaikan. Tetapi, ayah yakin tanpa itu kau bisa mengarunginya.

Ayah….
Andai kau tahu
Hatiku sangat teriris saat kau ucapkan kata-kata itu
Ya Allah, Engkau Maha Tahu dari apa yang tidak aku ketahui
Engkau Maha Melihat dari apa yang aku sembunyikan
Engkau Maha Pengampun, dari itu ampunilah dosa kedua orang tuaku
Ya Allah, kabulkanlah do’aku.

By Siti Aminah
(memory tentang ayahku akhir kelas 3 SMA Timang Gajah)

Tidak ada komentar: