Selasa, 22 Oktober 2013

Gadis- Gadis Pelamar Kerja



Oleh: Siti Aminah

 Sediakan CV, Fotocopy ijazah, past foto 3 x4 4 lembar.masukkan dalam Map biru" pesan itu melesat secepat kilad ke ponselku.

usai sudah Talkshow di radio PMI.  hanya menghabisakan waktu 30 menit saja berbagi cerita tentang milad ke 7 Sumberpost.  hari ini memang ada janji dengan Benzu yang biasa kupanggil Beb, dan Nullam (cek Fb). biasa, usai sarjana kalau gak sibuk mikirin kerja, pasti sibuk bercerita soal pernikahan. hampir semua acara kami ikuti. jadi, kami sering mengatakan sebagai pengacara (pengangguran banyak acara).
bukan mengeluh, tapi sejauh ini kami sudah berusaha menjadi terbaik dalam
menjalani profesi kami. profesi menjadi wartawan terpaksa kami tinggalkan. selain alasan karena tidak membuat kantong tebal, juga tidak mempantaskan diri sebagai wartawan. semua itu tentu objektif.

Nullam, akhir-akhir ini memang sering membaca koran serambi. kecurigaan saya benar, pasti Beb membuka lembaran ketiga terlebih dahulu. tak lain adalah info lowongan pekerjaan. memang nasib sarjana begitulah. pikirku.
Kalau tidak menanyakan tentang pekerjaan pasti mencari koran sebagai solusi terkahir.

beberapa kali kami mendapatkan informasi tentang pekerjaan, ada di dinas sosial, Lembaga Survey, Pendampingan Daerah, Surveyor, dan juga jenis lowongan lainnnya. semua pekerjaan itu tentu sudah kami hantarkan lamaran sesuai dengan profesi yang kami minati. 

"Tuhanpun Tahu  Apa yang kami usahan hari ini dan seterusnya"Aku mulai optimis

MENUNGGU bukannlah tipikal kami bertiga. pastinya, setiap ada kesempatan tentu kami akan mengikutinya. termasuk ada dapat tawaran mengolah perpustakaan AJI  Banda Aceh. secara profesionalisme kerja kami cukup menghindari yang namanya kerja sebagai pustawan. entah itu dilema dengan kumpulan buku-buku, atau hanya sebatas orang kantoran. tak asyikklah. pikir kami.

"Beb, jangalah jadi pengangguran walau sejam."ungkapku sedikit sok menasehati.
Nullam memang terlihat polos, Ia tetap mengikuti jejak Beb dan Aku. ah...yang namanya juga sudah menjadi kawan, kalau hanya berdua pasti sisanya akan marah kalau tidak diajak.

kali ini memang benar-benar gila, konyol, dan sungguh pelajaran berharga yang kami dapatkan dibandingkan dengan pengalaman cari kerja sebelumnya.

 setiba di AJI aku mendapatkan pesan dari BEB." Sediakan CV, Fotocopy ijazah, past foto 3 x4 4 lembar.masukkan dalam Map biru" pesan itu melesat secepat kilad ke ponselku.
 aku memilih untuk bergegas dari AJI dan langsung ke klinik mengambil ijazahku. kupeneuhi sesuai dengan syarat yang diperintahkan oleh beb.

lamaran itupun kuletakkan dalam map biru yang sudah remuk. beb dan nullam menunggu tepat di depan SD 54 Tahija Banda Aceh. senyuman tipis yang tak bisa kujelaskan terpancar dari keduanya. 
"Ayuk kita berangkat, kemana diantar lamaran ini?"tANYAKU penasaran.

"Kedah," Jawab Nullam
kamipun berangkat tepat pukul 11:00 Wib. saat itu matahari benar-benar membuat kami gerah, ditambah lagi dengan alamat tersebut kurang begitu jelas.
Terpaksa menanyakan alamat tersebut dengan orang-orang yang ada diseputaran keudah.

tiba di simpang keudah, akhirnya, kami menemukan Jl.Teratai. sesuai dengan informasi yang ada di koran.
kantor tersebut hanya tertulis 9 E. aku tak mengerti, hanya ada beberapa lukisan alam, dan wajah Elbert Eistein terpajang di sana.

wajah perdana yang kami temui adalah laki-laki berbada kurus dan tinggi. melihat wajahnya, kami sudah bisa menebak. Ia suku jawa. tak jelas, yang pasti bukan jawa bugis, tapi mirip jawa bengis.hehehe bercandalah pikirku.

kami bertiga duduk dihadapan lelaki yang enggan memperkenalkan diri tersebut. 
"Mau apa?" Tanyanya tegas.
"Lamar kerja bg," Jawabku
"bukan melamar abang?"
candanya.
"hah...?" ia hanya tersenyum kami sal
ing berpandangan.
tawapun menghiasi ruangan itu.

mula-mula ia membuka berkas kami satu persatu. wajahnya kali ini memang serius. 

"Kalian tidak pernah melamar pekerjaan sebelumnya?" Tanyanya tanpa senyum.
"Sering bang, sudah hampir beberapa kali " Jawab Beb
Nullam hanya terdiam polos. Aku hanya menyetujui ungkapan beb.
"Kamu mana surat lamarannya?" Tanyanya padaku.

"Oh, lupa bang." Spontan ia memberikan pena dan kertas kosong kepadaku.
pena itupun mulai menari-nari diatas kertasku. aku akan menyelesaikannya dihadapabn laki-laki tersebut.

"bang ini memangnya perusahaan apa bang?" Tanya Beb Polos" Perusahaan lequefied Patrrelium. kan kalian sudah membacanya di koran. kok bertanya lagi. ". Jawabnya tegas.'

" Ini perusahaan  bergerak dibidang gas Elpiji." Tambahnya santai
"HAH???ELPIJI BANG?" BALAS BEB.


Aku mulai menurunkan kecepatan menulisku. dalam hatiku. "dasar, masak mau lamar pekerjaan tidak tahu apa bidang pekerjaan".pikirku sedikit kesal.
lagi-lagi nullam seperti biasa wajah imutnya semakin jelas. lagi-lagi ia pasrah dengan keadaan. yang ada dalam pikarannya adalah bagaimana agar tidak menjadi pengangguran walau sedetik.

"Ini kontrak bang kan?" Tanyaku sok polos.'
"emmm Permanen." Jawabnya singkat.
lagi-lagi kami bertiga saling berpadangan dan tersenyum.

"Kalian satu jurusan ya?" tanyaannya curigaan,.

"yups bang" di sanalah baru kudengar semangat nullam  menjawab pertanyaan lelaki kurus itu.

"Kapan tesnya bang, apa saja yang akan dites?" Tanya beb. memang si beb kecil-kecil sedikit cabe rawet, orangnya super mungil tapi nalarnya tak terkalahkan. emm hanya aku yang tahu tentang dia.he

"besok jam :08.00 wib, jangan telat ya?" Jawabnya

waktu hampir selesai, kamipun ingin beranjak pergi. 
"pakai baju hitam ptih ya......" katanya'

"Jilbabnya pakai apa bang, pink?" beb kembali bertanya polos.
"ya Apa sajalah, asal jangan pink" ujarnya menahan tawa.

dasar beb, beb, sudah diberiakan kesempatan berpakaian, malah ditanya pakai jilbab apa. aku sungguh tak habis pikir. akhirnya, kami keluar dari ruko itu.

sesampai dirumah, kami hanya saling menyalahkan. bagaimana mungkin kita lamar pekerjaan dengan memakai baju persis PKL. tak logika.
saya curiga lelaki itu mengerjakan kami bertiga.

"ah sudahlah, sebelum menikah kita bisa menyelamatkan orang karena kita bekerja di PT GAS. jarang-jarang perempuan bisa berkecimpung didalamnya, aku pikir ini pekerjaan yang menjamin masa pensiun kita" tambahku.

"Ah, kita lihat dulu besok. aku memang sedikit jantungan. kira-kira apa yang ditanya besok ya?" tetap saja Nullam polos pasrah amat.

malampun tiba. aku kembali kerumah. kecuali beb dan nullam, mereka memang sering tidur di sekret. biasa sekret pengacara.

hitam putih mulai terbayang dalam pikiran, rasa penasaran bidang apa yang akan kami geluti terus mengundangku tak bisa untuk tidur.
***

"ELPIJI merupakan campuran dari berbagai unsur Hydrocarbon yang berasal dari penyulingan Minyak Mentah dan berbentuk Gas. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair, sehingga dapat disebut sebagai Bahan Bakar Gas Cair.
Komponennya didominasi Propana ( C3H8 ) dan Butana (C4H10). ELPIJI juga mengandung Hydrocarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya Etana (C4H6) dan Pentana (C5H12). Dalam kondisi Atmosferis , ELPIJI berupa gas dan dapat dicairkan pada tekanan diatas 5kg/cm2"


jawaban itu lancar keluar dari mulutku. setahuku, aku tak pernah tahu tentang C4H10, aku tak pernah faham dengan istilah kimia Hydrocarbon. aku tak mengerti bagaimana cara pemasangan gas dengan baik., kerena di rumahku hanya ada kompor. ya Tuhan aku cerdas sekali. senyum tipis dan riang,

yah, hanya dengan abang yang kurus itu aku diwawancarai olehnya, kuhajar ia pakai rumus kimia. mulutnya hanya mengangga.,tercengan
g dengan kecerdasanku. ia beripikr pasti aku lulusan terbaik, S.IP wah..luar biasa. ia berpikir pasti aku akan pantas ditempatkan menjadi menager dari pada surveyor. hatiku lega, aku terbebas dari wawancara.

ku melirik diruangan sebelah, tempat beb diwawancarai oleh lelaki bertubuh gendut. plus mirip diktator. aku tak faham dengan kode etik lelaki itu. aku melihat beb sedang menghitung-hitung jari. mungkin saja ia lagi belajar matematika. setahuku ia IPS, kenapa dia harus berhitung, pikirku. ah..ini memang gila. tapi aku yakin dibalik senyumnya ia pasti diterima
di perusahaan terbaik ini. Inilah saatnya menyelamatkan nyawa orang sebelum kita diselamatkan oleh orang lain. Pikirku.

ku coba mengontrol ruangan nullam. aku tercengang melihat nullam yaang sedang memperagakan bak seperti sales. aku tak percaya ia menguasai ilmu bisnis, kali saja ia sudah baca buku "teh tinkin
g of big" atau "bagaimana cara memengaruhi banyak orang ". ah setahuku ia suka baca novelis. karena orangnya memang melakonlis banget. Penjelasannya membuat orang dihadapannya penuh dengan tatapan. Kalau saja berada di hadapan mario teguh, fokus penoton bukanlah bagaimana sang motivator berjalan, tapi melihat penuh kenapa rambutnya hanya tersisa sedikit. Kalau pernah melihat inul bergoyang, tentu bukan wajahnya yang membuat tertarik tapi goyangannya. Astagfirullah, Nullam benar-benar telah menyalahi etika persentasi. Bayangku.

selang kemudian, ia mengambil selang berwarna hitam, di hadapannya ada tiga orang lelaki yang menatapnya. saya curiga pasti laki-laki itu tidak mendengarkan apa yang diakatakannya, pasti mereka hanya
melihat wajah nullam yang imut habis. ah..kenapa aku menjadi curigaan begitu dengan sahabatku sendiri.

Kini aku mulai mendekat, kuamati gaya nullam membuka tabungan gas. hah........ia mau nagapyin pikirku.
"saat ia memasang selang itu, tiba-tiba semua men
jadi gelap."
suara teriakan beb, berlahan tapi pasti,,suara tolong....suara apa lagi yang kudengar, aku tak ingin mendengarnya. "ahhhhhhhhhhhhhhh" panas.
Semua  menjadi debu/
 ternyata akupun terbakar. persentasi  nullam membawa musibah. ia berhasil meledakkan satu gas tabungan. Sungguh, ini adalah musibah pikirku. Aku tak bisa bernafas, inilah akhir hidup kami bertiga.
Astagfirullah, aku terbangun. Ternyata aku hanyalah mimpi.
***
hari sudah pagi, aku bergegas menuju rumah nullam. kutemukan mereka sedang bersiap-siap dan memakai baju sesuai dengan printah,
kami pergi, tepat jam 08.00 pas.
setiba di sana, sudah ada 5 orang yang sedang diwawancarai oleh direktur LPG. kami duduk bertiga di belakang mereka semua.

sama halnya, lelaki berisi itu membuka CV kami. melihat wajahnya bersinar namun tampak ragu. 
pengalaman kerja, organisasi, kami sudah tidak ada pertanyaan. akhirnya kami bertiga diserahkan kepada fasilita
tor masing-masing. mirip seperti mimpiku semalaman.

aku dan beb, tergabung dua, dan nanda tamatan SMA namun kami berpikir Ia baru saja lulusan luar negeri,. dengan fashion oke, cantik. body cihiuyyyyyyyyyyy.. stelah ia memperkenalkan diri. aku baru sadar penampilan bisa juga meninggikan derajat  seseorang.

lelaki kurus itu ternyata bernama rio.
ia mepresentasikan tepat seperti jawaban dari mimpiku. bermula dengan persentasi pengalaman yang menyedihkan, sampai menghantarkan ia pada kesuksesan. "itu mah strategi perekrutmenan bung"pikirku.

aku sudah mengetahui arah dari PT GAS tersebut,
"manjadi sales,. tidak ada gaji pokok, menjual selang gas, dan juga mendapatkan asuransi RP 350.000 kalau mendadak sakit"

? ya
sebelum panjang lebar saya menjelaskan, ujar rio..apakah kalian komitmen bekerja di sini.? Tanyanya
beb, meliri
k aku ia mengharpkan bantuanku.
nanda memang SMA tapi, ia memposisikan diri sebagi manager..wah hebat..dia punya cita-cita melebhi dari cita-cita kami setalh sarjana.

rio bertanya pada beb, "apa kamu bisa atau tidak?
"bisa bang Insya'Allah saya memang orang lapangan" jawabnya meyakinkan.
kini arah mata rio menuju kepadaku.
kamu bagaimana? tanyanya.
"ma'af bg saya tidak bisa" jawabku. aku mundur
mata rio tertuju pada nanda
"nanda tidak bisa"
beb pasrah.
"bang saya juga tidak bisa" beb ngeluh..ikut-ikutan.
"yus sendiri yang menerima pekerjaan tersebut"
kamipun pergi..
inilah akhir cerita kami.........




Tidak ada komentar: